Sermon Tone Analysis

Overall tone of the sermon

This automated analysis scores the text on the likely presence of emotional, language, and social tones. There are no right or wrong scores; this is just an indication of tones readers or listeners may pick up from the text.
A score of 0.5 or higher indicates the tone is likely present.
Emotion Tone
Anger
0.06UNLIKELY
Disgust
0.12UNLIKELY
Fear
0.08UNLIKELY
Joy
0.65LIKELY
Sadness
0.15UNLIKELY
Language Tone
Analytical
0UNLIKELY
Confident
0UNLIKELY
Tentative
0UNLIKELY
Social Tone
Openness
0.1UNLIKELY
Conscientiousness
0.13UNLIKELY
Extraversion
0.44UNLIKELY
Agreeableness
0.6LIKELY
Emotional Range
0.2UNLIKELY

Tone of specific sentences

Tones
Emotion
Anger
Disgust
Fear
Joy
Sadness
Language
Analytical
Confident
Tentative
Social Tendencies
Openness
Conscientiousness
Extraversion
Agreeableness
Emotional Range
Anger
< .5
.5 - .6
.6 - .7
.7 - .8
.8 - .9
> .9
Tema : Hidup dalam kekuatan Roh Allah
Nats : 2 Timotius 2:1-7
Kita tahu bahwa setelah menuliskan Surat 1 Timotius, maka Paulus menmghadapi masa-masa yang begitu sulit.
Mengapa?
Ketika surat 2 Timotius ini dibuat, Paulus sedang berada di dalam penjara, di Roma.
Jikalau benar, maka Paulus berada di dalam sebuah ruangan yang kecil, dengan lubang udara di bagian atasnya; tidak lama lagi dia juga akan segera menghadapi pelaksanaan hukuman.
Dan juga, pada saat yang sama begitu banyak terjadi penyesatan di tengah-tengah jemaat Efesus, yang saat itu digembalakan oleh Timotius yang muda itu.
Seberapa sungguh-sungguhnya dia mengajar, ancaman penyesatan menghantui senantiasa; apalagi jikalau Paulus mati.
Dan dalam suratnya kepada Timotius ini, maka fokusnya adalah Timotius sebagai pribadi.
Tujuan utama surat ini dibuat adalah supaya Timotius tetap bertahan didalam iman kepada Injil Yesus Kristus.
Tetapi, walaupun surat ini adalah surat pribadi tetapi Paulus sangat senang ketika surat itu kemudian dibaca secara terbuka diantara jemaat-jemaat saat itu.
Paulus menganggap surat ini menjadi begitu penting, khususnya bagi mereka yang ingin Injil Yesus Kristus semakin diberitakan kepada, dikenal oleh dan dialami dalam diri siapapun di dalam dunia ini.
Betapa pentingnya, mereka yang rindu berita Injil diterima banyak orang adalah jikalau ia memiliki hati Nurani yang murni.
Paulus menyadari, semangat hidup untuk terus memberitakan Injil tidak akan dimiliki oleh mereka yang tidak mengalami anugerah Allah, tidak dilingkupi rahmat Allah dan tidak menikmati ketenangan hidup oleh Roh Kudus.
Karena itu, Paulus berdoa supaya Timotius mengalami kasih-karunia, rahmat dan damai-sejahtera dari Allah Bapa.
Grace, untuk mereka yang sebenarnya tidak layak menerimanya
Mercy, untuk mereka yang tidak lagi berpengharapan
Peace, untuk mereka yang tidak lagi menikmati ketenangan dalam hidupnya.
Hanya ketika kita memiliki ketiga hal itu, maka tidak lagi kita hidup dalam ketakutan; sebaliknya kita akan senantiasa hidup di dalam keberanian.
Tuhan memimpin saudara memasuki tahun 2020 ini bukan dengan membiarkan ketakutan saudara menguasai hidup, sebaliknya kemenangan Kristus itulah yang akan mengawal saudara memasuki tahun 2020.
Tuhan memberkati.
< .5
.5 - .6
.6 - .7
.7 - .8
.8 - .9
> .9